Ringkasan Materi IPS Tema 4 Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Materi IPS Kelas 7 Tema 4 "Pemberdayaan Masyarakat" Kurikulum Merdeka - Berikut rangkuman lengkap materi IPS Kelas 7 pada Tema 4 yang membahas tentang Pemberdayaan Masyarakat, yuk simak baik-baik.
A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat
Konsep keragaman budaya juga mencakup barang-barang yang dihasilkan oleh kelompok kebudayaan tersebut, seperti busur dan anak panah, alat bajak sawah, kitab hukum adat, dan rumah adat.
Budaya dapat dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk bertahan hidup, alat dari praktik, pengetahuan, dan simbol yang diperoleh melalui pembelajaran, bukan oleh naluri, yang memungkinkan orang untuk hidup dalam masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam penjelasan berikut :
1. Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi Keragaman Budaya
Manusia sebagai individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan tingkah laku seseorang yang mencerminkan karakter atau budayanya. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor :
a. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Dulunya, leluhur bangsa Indonesia datang dari Yunani (Tiongkok bagian selatan), kemudian secara berkelompok mereka datang ke Nusantara, menyebar dan bermukim di pulau-pulau besar maupun kepulauan di seluruh penjuru Nusantara.
Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut, kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa. Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain.
b. Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya
Indonesia diwarnai oleh iklim mikro (kecil) yang amat beragam. Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang berbeda, mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi.
Indonesia bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa tropis.
c. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia secara geografis terletak di persilangan antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa asing yang melintasi Selat Malaka sebagai penghubung antara belahan bumi bagian barat dan timur pada saat itu.
2. Jenis Keragaman Budaya
Dalam sebuah kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya universal. Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories of Culture, membagi sistem budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan. Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
- Sistem religi
- Kesenian
B. Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya
1. Sejarah Lokal
a. Sultan Nuku: Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua
Pada tahun 1780 seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam pergantian takhta di Kerajaan Tidore. Tokoh yang mempunyai peran sentral adalah Nuku bersama Kamaluddin, adiknya. Setelah Sultan Gaizira meninggal pada April 1780, Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu wilayah kekuasaannya. Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan Tidore. Namun di hati rakyat, Kamaluddin dan Nuku yang paling terkemuka.
b. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus.
c. Laksamana Malahayati
Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita bernama Keumalahayati. Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Perancis). Beliau adalah laksamana wanita pertama di dunia modern.
d. Syarif Abdurrahman
Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang lahir pada tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman. Sebagai anak muda berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi dan bakatnya. Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai dari berdagang sampai ke Banjarmasin hingga merompak kapal asing.
Beliau menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari Banjarmasin. Namun, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia dibenci dan terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.
2. Permasalahan Sosial Budaya
a. Eksploitasi Pembangunan Berlebihan
Jumlah penduduk saat ini tidak sebanyak jumlah penduduk pada masa kolonilaisme atau penjajahan. Banyak tenaga penduduk Indonesia yang dijadikan budak untuk perkebunan milik Belanda. Lahan-lahan perkebunan milik Belanda selanjutnya mulai dibuka pada abad ke 17, seiring dengan momentum tersebut berdirilah VOC atau perserikatan dagang Hindia Belanda di bumi Nusantara, sejak saat itulah babak baru eksploitasi lahan perkebunan di Indonesia dimulai.
b. Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan
Kesenjangan sosial adalah fenomena yang sudah ada sejak era kolonial hingga hari ini. Padahal kesenjangan dan kesadaran nasional merupakan salah satu pemicu munculnya proklamasi di Indonesia. Kesenjangan sosial di Indonesia muncul sebagai akibat dari adanya perbedaan tingkat pendapatan individu dan erat kaitannya dengan kemiskinan.
c. Kesetaraan gender
Kesetaraan gender di Indonesia telah diinisiasi oleh tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat, Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Kartini, dan masih banyak lagi tokoh perjuangan perempuan lainnya sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun hingga saat ini, masih dapat ditemui ketidaksetaraan gender di Indonesia. Kesetaraan menurut KBBI adalah sederajat, atau berada pada tingkat yang sama, kedudukan yang sama atau tidak lebih rendah antara satu dengan yang lain. Setaranya perempuan dan laki-laki dapat tercapai saat keduanya memperoleh kesempatan untuk parisipasi, akses, manfaat, dan kontrol yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.
d. Kenakalan Remaja
Indonesia didirikan melalui perjuangan dan semangat dari para pemuda. Tidak sedikit yang gugur dalam perang. Setelah Indonesia merdeka dan mengalami reformasi, justru para pemudanya sibuk melakukan aksi kenakalan remaja. Berbicara masalah kenakalan remaja dalam konteks sosial dan budaya sangatlah luas, berikut jenis-jenis kenakalan remaja:
- Vandalisme.
- Tawuran antarpelajar
- Penyalahgunaan narkotika
C. Pemberdayaan Masyarakat
Uang merupakan benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melakukan transaksi dan berlaku di suatu wilayah. Untuk mendapatkan uang manusia melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan hasil uang (pendapatan) yang beragam. Kebutuhan yang tidak terbatas mengakibatkan masalah keuangan dalam masyarakat.
1. Uang
Sebelum uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat menerapkan sistem barter. Barter merupakan pertukaran antar barang untuk memenuhi kebutuhan. Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak menemui titik temu karena perbedaan keinginan seseorang terhadap barang yang ditukar dengan barang lain. Selain itu dalam sistem barter sulit ditentukan nilai untuk standar pertukaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut munculah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima secara umum. Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya, uang dibedakan menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal yaitu uang logam dan kertas yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan uang giral merupakan deposito atau simpanan di bank yang dapat diambil melalui cek, giro, atau surat perintah pembayaran lain yang sah.
2. Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil (dalam satuan uang) yang diperoleh individu atau perusahaan atas kegiatan yang dilakukan. Pendapatan setiap orang berbeda tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan. Hubungan antara pendapatan dan perilaku konsumsi ini dikenal sebagai Hukum Engel. Hukum Engel menyatakan bahwa:
“Semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk tabungan”.
3. Tabungan
Tabungan merupakan simpanan yang berasal dari pendapatan, berupa uang yang belum atau tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari atau kepentingan lain. Menabung di bank dipilih karena lebih aman terlebih lagi sudah banyak bank yang terdaftar pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS berfungsi sebagai penjamin keamanan tabungan nasabah hingga 2 milyar. Ada beberapa manfaat seseorang menabung yaitu:
- Melatih gaya hidup hemat
- Uang tersedia untuk hal mendesak
- Meminimalkan hutang
4. Investasi
Tabungan dan investasi merupakan dua hal yang berbeda. Jika tabungan bertujuan untuk menyimpan uang yang tidak digunakan sementara investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki. Ada beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana. Ada beberapa tawaran investasi yang perlu dihindari oleh masyarakat yaitu:
- Imbalan hasil investasi terlalu tinggi dengan waktu yang singkat
- Sedikit informasi atau bahkan tidak ada mengenai perusahaan investasi yang dipilih
- Investor seringkali diminta mencari orang lain untuk bergabung
- Tidak jelas jenis usaha yang dijalankan
- Biasanya dipromosikan oleh tokoh masyarakat atau artis untuk memikat investor
5. Literasi Keuangan
Literasi keuangan menurut Organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) didefinisikan sebagai gabungan antara kesadaran, pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan keuangan dalam rangka mewujudkan individu yang sejahtera secara keuangan. Literasi keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas, kemampuan (competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik.
Kemampuan seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi empat tingkatan yaitu:
- Well literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangan karena keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut.
- Sufficient literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan.
- Less literate, yaitu ketika seseorang kurang mempunyai pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan serta beberapa pengetahuan tentang produk lembaga serta jasa keuangan.
- Illiterate, yaitu ketika seseorang tidak mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan serta tidak mempunyai keterampilan dalam memanfaatkan layanan dan produk keuangan.
Adapun manfaat memahami literasi keuangan bagi masyarakat adalah:
- Mampu menyeleksi, memanfaatkan produk, layanan keuangan sesuai kebutuhan, kemampuan, dan melakukan perencanaan keuangan yang baik
- Terhindar dari investasi yang tidak jelas
6. Pengelolaan Keuangan Keluarga
Dengan melakukan pengelolaan keuangan, kita dapat mempelajari cara pengambilan keputusan berdasar skala prioritas, mulai dari kebutuhan yang kurang penting, penting, dan sangat penting. Pengelolaan memiliki berbagai tujuan, yakni:
- Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada masa mendatang
- Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan efisien
- Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang
- Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki
- Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas
- Mengelola utang dan piutang
- Mencegah pemborosan
Adapun langkah pengelolaan keuangan adalah :
- Menyusun Tujuan Keuangan
- Menyusun Rencana Pendapatan
- Menyusun Rencana Pengeluaran
- Melakukan Review
Semoga informasi Ringkasan Materi IPS Tema 4 Kelas 7 Kurikulum Merdeka diatas bermanfaat. Jangan lupa Follow agar dapat notifikasi informasi terbaru lainnya dari Ruang Kelas.
Belum ada Komentar untuk "Ringkasan Materi IPS Tema 4 Kelas 7 Kurikulum Merdeka"
Posting Komentar