Ringkasan Materi IPS Tema 2 Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Materi IPS Kelas 7 Tema 2 "Keberagaman Lingkungan Sekitar" Kurikulum Merdeka - Berikut rangkuman lengkap materi IPS Kelas 7 pada Tema 2 yang membahas tentang Keberagaman Lingkungan Sekitar, yuk simak baik-baik.
A. Berkenalan dengan Lingkungan Sekitar
1. Berkenalan dengan Alam
Proses perkembangan bumi sebagai pembabakan sejarah berdasarkan ilmu geologi dibagi ke dalam empat zaman, antara lain:
a. Zaman Arkaekum/Arkeozoikum. Zaman Arkaekum merupakan zaman tertua yang berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lalu. Pada zaman ini, keadaan bumi belum stabil. Suhu bumi masih sangat tinggi dan tanda-tanda kehidupan belum muncul.
b. Zaman Primer/Paleozoikum. Paleozoikum atau zaman hidup tua telah berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu. Pada zaman ini, mulai ada tanda-tanda kehidupan yang ditandai dengan kemunculan makhluk hidup berupa organisme bersel satu.
c. Zaman Sekunder/Mesozoikum. Zaman Mesozoikum adalah zaman hidup pertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun silam. Pada zaman ini muncul hewan-hewan reptil besar seperti dinosaurus, Oleh karena itu, zaman ini dikenal juga dengan zaman reptil .
d. Zaman Hidup Baru/Neozoikum. Pada zaman hidup baru dapat dibedakan menjadi dua zaman antara lain:
- Tersier. Zaman tersier terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini dinosaurus telah punah dan mulai berkembang jenis binatang menyusui atau mamalia.
- Kuartier. Zaman kuartier mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia. Pada zaman ini merupakan zaman terpenting bagi kemunculan aktivitas manusia.
Berikut merupakan beberapa contoh pencemaran sebagai akibat interaksi manusia dengan alam yang bersifat merusak:
- Pencemaran Udara
- Pencemaran Air
- Pencemaran Tanah
2. Berkenalan dengan Masyarakat
Secara umum, interaksi sosial merupakan suatu proses dalam bertindak dan bereaksi dengan keberadaan orang-orang yang berada di sekitar kita.
Kontak sosial merupakan keterlibatan antara seseorang dan individu lain, atau antarkelompok. Kontak sosial bukan berarti melakukan sentuhan fisik, melanikan dapat diartikan sebagai sentuhan secara verbal (katakata).
Contoh dari kontak secara verbal dapat berupa percakapan, debat, kuliah, pidato, dan seminar. Kontak sosial bisa terjadi dengan perantara media dan alat seperti telekomunikasi (telepon, telepon seluler, atau smartphone). Kontak sosial mempunyai dua kategori yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung.
Kontak langsung (primer) adalah kontak yang secara langsung terjadi tatap muka (tanpa perantara). Kontak tidak langsung (sekunder) meningkat semenjak kemunculan media berbasis elektronik yang dapat diakses menggunakan internet. Berbagai platform media sosial dapat digunakan seperti email, Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya.
Komunikasi adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari penyampai pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi terjadi dan berlangsung jika individu menyampaikan suatu rangsang (stimulus) yang dapat direspon atau dijawab oleh individu lain yang dituju.
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif karena mengarah pada kesatuan. Interaksi sosial asosiatif berkembang karena adanya interaksi positif yang berlangsung antarpelaku hubungan sosial asosiatif. Berikut ini merupakan bentuk interaksi sosial Asosiatif :
- Kerjasama
- Akomodasi
- Asimilasi
- Akulturasi
Kerjasama adalah bentuk interaksi yang utama dari suatu proses interaksi sosial asosiatif, karena dilakukan untuk memenuhi suatu kepentingan atau kebutuhan bersama-sama. Oleh karena itu kerjasama merupakan suatu usaha bersama-sama atau individu-individu atau kelompok sebagai usaha mencapai suatu kepentingan atau tujuan yang telah disepakati bersama-sama.
Beberapa bentuk dari kerjasama diantaranya adalah :
- Bargaining
- Coalition (Koalisi)
- Joint Venture
- Cooptation (Kooptasi)
Akomodasi adalah suatu proses seorang individu atau kelompok dalam tahap penyesuaian akibat pertentangan yang terjadi sebelum akomodasi, dalam rangka mengatasi ketegangan. Bentuk-bentuk dari akomodasi diantaranya adalah
- Toleration (toleransi)
- Coercion (koersi)
- Arbitration (perwasitan)
- Mediation (mediasi)
- Conciliation (konsiliasi)
Asimilasi merupakan pembaruan dari dua kebudayaan yang disertai dengan suatu ciri khas kebudayaan asli yang hilang, sehingga terbentuk kebudayaan baru.
Akulturasi adalah percampuran kebudayaan. Akulturasi dapat terjadi saat suatu kelompok yang punya kebudayaan tertentu dihadapkan pada suatu unsur budaya asing yang secara sadar atau tidak mulai diterima keberadaannya tanpa berpengaruh pada budaya yang sudah ada.
Interaksi sosial disosiatif memiliki hasil akhir yang negatif atau berujung pada perpecahan antar individu maupun kelompok. Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif antara lain :
- Persaingan. Persaingan atau kompetisi merupakan interaksi yang bersifat negatif. Persaingan atau kompetisi timbul dari dua individu atau lebih dengan saling memperebutkan suatu yang jumlahnya terbatas, sehingga memungkinkan untuk melakukan segala cara.
- Kontravensi. Kontravensi adalah suatu proses sosial yang terjadi di dalam persaingan dan pertentangan atau konflik. Kontravensi merupakan sikap untuk menuju suatu ketidaksenangan.
- Pertentangan/Konflik Sosial. Konflik sering terjadi dengan disertai berbagai ancaman dan kekerasan. Pertentangan/konflik mempunyai beberapa macam pertentangan, seperti pribadi, rasial, antarkelas sosial, politik dan internasional.
B. Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan
Pelestarian lingkungan hidup merupakan upaya menjaga agar kondisi lingkungan hidup tetap terjaga dengan meningkatkan daya dukungnya.
1. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara
Usaha pelestarian sumber daya udara akibat aktivitas pabrik dapat dilakukan dengan pemasangan alat penyaring udara. Sedangkan pelestarian sumber daya udara karena asap dari kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk jarak dekat dengan menggunakan sepeda. Penanaman pohon juga merupakan usaha pelestarian sumber daya udara karena pohon dapat memproduksi oksigen.
2. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Air
Pelestarian sumber daya air dapat diusahakan melalui memelihara dan melindungi sumber air. Upaya untuk menjaga ketersedian air dapat dilakukan dengan pengaturan siklus hidrologi seperti menyimpan air hujan di dalam profil tanah melalui sumur resapan. Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu melaksanakan program kali bersih, merawat dan membersihkan pintu-pintu air, dan penindakan bagi pelanggar aturan yang dengan sengaja membuang limbah ke sungai juga harus ditegakkan.
3. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Tanah
Pelestarian sumber daya tanah dapat dilakukan dengan melindungi, memperbaiki tanah agar kembali produktif, dan meningkatkan produktivitas tanah. Pemanfaatan pupuk organik lebih aman dan tidak mencemari tanah dibandingkan penggunaan pupuk kimia. Selain itu upaya pelestarian sumber daya tanah dapat dilakukan dengan bioremediasi.
4. Aktivitas Manusia Zaman Praaksara
Zaman paleolithikum dapat dibedakan menjadi dua kebudayaan, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Kebudayaan Pacitan menunjukan alat-alat dari batu sepeti kapak tapi tidak mempunyai tangkai atau alat penetak (chopper). Alat ini digunakan dengan cara digenggam dengan tangan.
Alat-alat tersebut masih memiliki permukaan yang sangat kasar. Pada kebudayaan Ngandong banyak didapatkan alat dari tulang selain kapak genggam dari batu. Alat-alat dari tulang dibentuk tajam karena digunakan untuk mengorek umbi-umbian. Selain itu ada juga yang disebut flakes (alat-alat kecil) yang dibuat dari batu yang indah.
Masa perundagian diperkirakan oleh ahli sejarah adalah masa akhir dari masa prasejarah atau praaksara. Perundagian berasal dari kata dasar undagi. Dalam bahasa Bali, kata undagi berarti seseorang atau sekelompok orang atau golongan masyarakat yang mempunyai keterampilan dan/ atau kepandaian suatu jenis usaha tertentu dalam membuat gerabah, perhiasan dari kayu/sampan/batu.
Berdasarkan ilmu arkeologi, manusia telah memasuki zaman logam pada masa perundagian. Manusia pada zaman ini sudah tidak lagi berpindah. Mereka lebih nyaman untuk menetap secara berkelompok dengan membangun perkampungan dan desa.
5. Mengenal Leluhur Bangsa Indonesia
Negara Indonesia melintang dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dijalin dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika bersatu padu dan kokoh hingga kini.
Kepulauan Indonesia saat ini dihuni oleh berbagai suku yang menurut para ahli berdasarkan bukti arkeologis, bukti linguistik (kebahasaan), dan bukti genetik yang ditemukan.
Berdasarkan kepada bukti linguistik (kebahasaan) para ahli menduga bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa Austronesia di kepulauan Indonesia sama dengan yang ada di daerah Pasifik Barat Daya. Para ahli berpendapat bahwa adanya kesamaan bahasa induk antara orang-orang yang ada di Indonesia, negara-negara Asia Tenggara dan daerah Pasifik.
Berdasarkan kepada bukti arkeologis para ahli berdasarkan kepada bukti terbaru berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari daerah sekitar Taiwan dan menamakan teorinya dengan Out of Taiwan. Ada beberapa tahapan dari bangsa Austronesia untuk migrasi dari sekitar Taiwan ke wilayah Asia Tenggara dan Indonesia serta Pasifik.
Berdasarkan kepada bukti genetika menunjukkan di daerah kepulauan Indonesia sudah didiami oleh penduduk sebelum bangsa Austronesia datang bermigrasi dari Taiwan. Bahkan bukti yang lain menunjukan bahwa terdapat migrasi dari selatan menuju utara (kepulauan Indonesia menuju ke daratan Asia) dan memungkinkan bahwa penutur bahasa Austronesia berasal dari daerah Indonesia kemudian menyebar ke utara.
6. Diaspora Bangsa Indonesia
Pada catatan sejarah, bangsa Indonesia tercatat pandai dalam mengarungi samudra. Mereka melakukan perjalanan, baik untuk mengeksplorasi alam, berdagang dan berinteraksi dengan sesama manusia di lain daerah.
Orang Bugis dan Mandar terkenal sebagai suku yang pandai melaut dan membuat kapal. Mereka terkenal dengan terampil membuat dan menggunakan kapal Pinisi. Kapal Pinisi membantu mengarungi dunia, mengarungi samudra.
Proses penggabungan kebudayaan Bugis ke Malaysia dengan cara menjadi orang Melayu. Mereka menjadi seorang Muslim, menggunakan bahasa Melayu dan menerapkan adat istiadat Melayu. Orang-orang Bugis mudah untuk melakukan hal tersebut karena budaya, bahasa, dan adat istiadat yang tidak berbeda jauh.
Suku-suku pelaut di Nusantara memanfaatkan angin monsoon (muson) barat laut untuk berlayar ke Australia. Suku Bugis secara teratur berlayar ke Australia dan kerap singgah di Australia bagian utara sejak 1650. Mereka menyebut daerah Arnhem di Australia Utara dengan Marege dan wilayah barat laut Australia dengan sebutan Kayu Jawa. Suku Bugis pergi ke Australia Utara untuk mencari teripang (sea cucumber). Teripang tersebut kemudian diasapi dan diekspor ke Tiongkok. Pada perkembangannya, suku Bajau dan nelayan dari Buton juga datang untuk mencari teripang.
C. Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan
1. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang. Pada tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan dengan lahirnya Deklarasi Sustainable Development Goals (SDGs).
2. Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan
Karakteristik pembangunan berkelanjutan berbeda dengan pembangunan lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup; mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan; menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam, berperan aktif dalam menjaga alam dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya; Peningkatan kualitas manusia dimaksudkan agar manusia memiliki pengetahuan, kemampuan yang berdaya saing untuk menguasai teknologi dan memanfaatkan alam secara efisien dan bertanggung jawab; dan intervensi kebijakan dan fokus kegiatan saling memperhatikan keterkaitan antartujuan.
3. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Berdasarkan hasil Deklarasi SDGs terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokan menjadi 4 pilar. Keempat pilar tersebut yaitu pilar sosial, ekonomi, lingkungan hidup, dan tata kelola.
4. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Salah satu masalah ekonomi akan terus terjadi dan terus berlangsung adalah kelangkaan. Kelangkaan terjadi ketika sumber daya alam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak akan terjadi jika sumber daya yang tersedia melimpah, memiliki kualitas yang baik serta ditemui di mana saja dan kapan saja.
- Kelangkaan sumber daya alam
- Kelangkaan Tenaga Kerja
- Kelangkaan Modal
- Kelangkaan Keterampilan Kewirausahaan
5. Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
- Pertumbuhan Penduduk yang Terus Meningkat
- Alat Pemuas Kebutuhan yang Berasal dari Alam Jumlahnya Terbatas
- Kerusakan Ekosistem Alam
- Kecakapan Sumber Daya Manusia
- Potensi Sumber Daya Alam yang Beragam
- Perkembangan Iptek yang Tidak Merata
6. Dampak Ekonomi atas Kelangkaan Sumber Daya
Kelangkaan sumber daya memberikan dampak bagi perekonomian suatu negara, diantaranya adalah :
- Produksi menurun
- Harga barang meningkat
- Pendapatan masyarakat yang menurun
7. Langkah Pencegahan Kelangkaan Sumber Daya
- Mengelola Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
- Meminimalkan Penggunaan Sumber Daya yang Tidak Terbaharukan
- Menggunakan Teknologi yang Tepat Guna
- Mencari Alternatif Sumber Daya Pengganti
8. Masalah Pokok Ekonomi
Dilihat dari kacamata ilmu ekonomi modern, terdapat dari tiga masalah pokok ekonomi, antara lain:
a. Barang Apa yang Akan Diproduksi (What)? Dalam ekonomi, menentukan suatu barang yang akan diproduksi merupakan masalah pokok. Hal tersebut mencakup jenis, jumlah barang, dan waktu proses produksi.
b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut (How)? Produsen telah memilih jenis apa saja dan berapa jumlah barang atau jasa yang nantinya akan diproduksi. Langkah selanjutnya adalah menetapkan bagaimana usaha produksi barang tersebut diterapkan.
c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi (For whom)? Jenis barang atau jasa serta cara memproduksi barang sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Pada tahap ini produsen menentukan konsumen yang akan menikmati hasil produksi.
Semoga informasi Ringkasan Materi IPS Tema 2 Kelas 7 Kurikulum Merdeka diatas bermanfaat. Jangan lupa Follow agar dapat notifikasi informasi terbaru lainnya dari Ruang Kelas.
Belum ada Komentar untuk "Ringkasan Materi IPS Tema 2 Kelas 7 Kurikulum Merdeka"
Posting Komentar